Menulislah


Motivasi Menulis

“Anda tak kan pernah bisa menyebrang lautan kecuali jika Anda berani kehilangan pantai”.
“Jika Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu, maka Anda akan menemukan jalannya”

Buka belenggumu, tunjukan kemampuanmu !
Bumi  yang kita tempati ini begitu indah dan terhampar luas. Benda-benda di angkasa telah diciptakan dengan jarak yang sempurna dan tepat antara satu dengan yang lainnya. Di galaksi kita penambahan atau pengurangan sekecil apa pun pada jarak rata-rata antara benda-benda angkasa tersebut bisa berarti terjadi ketidakseimbangan dan tidak ada satu pun planet tempat berlangsungnya kehidupan.
Keteraturan, keseimbangan dan kehalusan pergerakan alam semesta nan indah nian ini telah Allah tetapkan ukurannya dengan serapi-rapinya. ( QS. 25 : 2 ) Laju ekspansi alam dan pergerakannya sangatlah halus, jika sedikit agak lebih lambat maka kosmos akan runtuh. Jika sedikit agak lebih cepat maka material kosmos akan tercerai  berai. Sedikit saja bergeser posisinya, dan pergerakannya sedikit lebih lambat atau sedikit lebih cepat sudah cukup untuk merusak tatanan keseimbangan alam yang sedemikian halus itu.
Subhanallah.........
Cobalah letakkan mata hati kita di tempat yang nyaman untuk memandang hidup ini secara positif, maka kita akan menemukan energi baru untuk tegar menjalani kehidupan.  
Qadhi Abdurrahman bin Ali yang wafat tahun 596 H berkata, “ Sesungguhnya aku berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang menuis satu kitab, maka keesokan harinya dia akan berkata, seandainya bagian dari buku ini diubah, niscaya akan lebih baik atau  dia akan berkata, kalau bagian buku ini didahulukan, niscaya akan lebih baik, atau dia akan berkata, kalau bagian ini dihapus niscaya akan lebih bagus. Ini adalah bukti bahwa manusia selalu merasa ada yang kurang atau memiliki sifat tidak sempurna, Hanya Allah lah Yang Maha Sempurna.”
Imam al-Muzani muridnya Imam Syafi’i berkata,” kitab yang ditulis, lalu dilihat dan dibaca berulang-berulang sampai 70 kali, maka niscaya akan tetap selalu ada di dalamnya kesalahan-kesalahan, karena Allah tidak menginginkan satu pun kitab yang sempurna keshahihannya, kecuali Kitab-Nya Yang Mulia.
Demikianlah sedikit  perspektif  Ilahiyah sunatullah jagat raya yang kita tempati ini dan kutipan pendapat ulama terdahulu ......

Fajar menyeruak di pangkal pagi, menyapa luasnya hamparan bumi, sinar mentari lembut menerangi bumi, Jangan berkutat di teori, praktek langsung dengan menulis setiap hari
Gunakan 1/2 waktumu utk bertahan hidup, dan gunakan. 1/2 yg lain utk melakukan lompatan hidup
Jangan berkutat di teori, praktek langsung dengan menulis setiap hari jika kamu ingin mimpi menjadi penulis insya-Allah bisa terwujud
bila hari ini engkau blm bisa menjadi lautan, jadilah setetes embun yg diturunkan di padang pasir. dan bila engkau blm bisa menjadi jalan raya, jadilah jalan setapak yg menuju mata air... 

Bagaimana mgkn selembar daun yg kecil dpt menutupi dunia yg luas ini ? Jgnkan dunia, menutupi telapak tangan Anda saja sulit.Namun bila daun kecil ini menempel dimatamu maka tertutuplah dunia.Begitu jg bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka Anda akan
melihat keburukan dimana2. Dunia yg besar ini pun akan tampak buruk.
Semua orang memiliki impian dan cita-cita, namun hanya sedikit yang berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah pencapaian hidup. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau,  Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan.
Tidak ada makhluk melata di muka bumi ini kecuali jatah penghidupannya telah dijamin Allah (Hud: 6).
Meski demikian, jatah rezki itu tidak serta-serta mendatangi makhluk tersebut tanpa ada upaya untuk meraihnya. Maka berupaya untuk mendapatkan jatah penghidupannya menjadi suatu keniscayaan. Perlu ada upaya dan sebab meraih bagian itu. Jika ingin mendapatkan ikan, perlu menebar jala atau memasang kail.
Jangan takut bila maju perlahan, takutlah bila tidak ada kemajuan....
Kesuksesan sejati dimulai ketika kita memulai hari ini dg ucapan syukur kpd Allah SWT. Setujukah ? ....
Kalau kehormatan menjadi pakaianmu, maka ia akan bertahan seumur hidup, ttp jika pakaianmu yg menjadi kehormatanmu, maka ia akan meninggalkan anda atau Anda akan meninggalkannya ...
Jgn putus asa ketika kita mengalami kegagalan. Ingat satu hal, harapan akan selalu ada selama kita hidup
Penakik pisau seraut, ambil galah batang lintadung, selodang jdkn niru.
Setitik jdkn laut, sekepal jdkn gunung, alam terkembang jdkn guru.
NYALI itu konon kombinasi nature (genetik) dan nurture (lingkungan). Sering2lah kumpul dgn pengusaha utk dpt nurture-nya
 kalo cuma jadi penonton ngga akan pernah punya kesempatan jadi pemenang, yuk aksi dari skrg
Ksuksesan akan kita raih jika kita mampu melihat kesempatan yg ada dan mengolahnya dgn cerdas
"mau bisnis tapi bingung bisnis apa? "mulai dari yang kamu sukai & kuasai :), akan lebih terasa menyenangkan"
Sukses itu tidak cukup dengan sekedar niat, tapi juga harus action/kerja keras
kebahagian hakiki adalah ketika kita bisa memberi manfaat kepada orang lain
home smile Indonesia, sharing and inspiring to smile Indonesia
senyum kami senyum cahaya Indonesia

Mencapai sebuah keberhasilan adalah hal yang
menyenangkan, namun lebih menyenangkan lagi jika kita
mampu menjadikan banyak orang lain mencapai
keberhasilannya (Taufik Adi Sanjaya)

Kata-kata Safir Sunduk yang cukup menginspirasi penulis :
 
"Malam Minggu gak selalu harus keluar banyak uang. Kadang, melihat bintang di langitpun sudah cukup romantis."
"Kalau di TV ada Acara Penghuni Terakhir, maka waktu tanggal tua, di dompet kita tersisa Lembaran Terakhir."
"Mata melihat sejauh apa yang Anda lihat, tapi Visi melihat sejauh apa yang Anda pikirkan."
"Ingin mempertahankan bisnis Anda di saat krisis? Gencarkan terus promosi Anda."
"Dalam hidup, Keinginan & Kemampuan selalu kejar-kejaran."
"Apa yang Anda lakukan kalau Keinginan lebih besar dari Kemampuan?"
mencari orang&membentuk team yang solid
Lebih banyak lagi bersedekah


Refleksi Afifah Afra tentang menulis

Menulis itu seperti buang air besar, kata seorang penulis. Jika sudah berhasrat ingin BAB, apapun akan dilakoni. Berlari sekencang sprinter, menggedor-gedor pintu seperti preman, bahkan kalau sudah tak tahan, bisa BAB di sembarang tempat. Kontraksi dalam usus besar seakan tak tertahankan. Tetapi, jika belum berhasrat, dipaksa seperti apapun, BAB tak akan bisa dilakukan. Apa yang membuat kita bisa BAB, katanya, isilah perut dengan makanan. Secara otomatis, pasti dia akan BAB.

Beberapa saat, ‘teori’ itu saya anut. Sampai suatu saat, ketika sedang dalam satu forum bersama mbak Helvy Tiana Rosa, beliau menyampaikan sebuah ‘teori’, bahwa menulis itu, seperti melahirkan. Saya mendapatkan pencerahan.
Anda pernah melahirkan? Saya pernah, tiga kali. Alhamdulillah, semua persalinan spontan, alias normal. Bagaimana rasanya melahirkan? Hampir mirip seperti ingin BAB. Hanya, rasa sakitnya berlipat-lipat lebih tak tertahankan. Tetapi, memang prosesnya nyaris sama. Kalau saat melahirkan telah tiba, tanpa bisa ditahan, janin akan keluar. Begitupun jika saat itu belum tiba. Mau dipaksa seperti apapun, bayi tetap tak akan keluar.

Setelah membandingkan dua teori tersebut, saya cenderung memilih yang kedua. Menulis, adalah proses melahirkan seorang ‘bayi rupawan.’ Nyaris semua kelahiran itu disambut dengan kebahagiaan. Kecuali mungkin, bayi yang dilahirkan oleh orang tua yang tidak bertanggungjawab. Daripada menjadi aib, bayi itu akan dibuang di tempat sampah. Namun, sebiadab apapun orangtuanya, bayi itu tetaplah suci. Bayi itu simbol kefitrahan, karena kata Rasulullah, semua bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Demikian pula, nyaris tak ada orang yang tak ingin mendekap bayi itu dengan penuh kasih sayang. Mencium pipinya yang lembut, membelai rambutnya, atau minimal menepuk pantatnya. Pendek kata, kelahiran seorang bayi adalah simbol keberlanjutan sebuah generasi.
Bagaimana dengan mengeluarkan kotoran? Saya kira hampir semua orang merasa jijik melihat kotoran. Meskipun kotoran itu juga bisa menyuburkan tanaman, akan tetapi, bahkan si petani pemanfaat kotoran itu pun akan tutup hidung saat memindahkan kotoran itu ke kebunnya. Ia mungkin akan menggali lubang di samping tanaman yang hendak dipupuknya, dan menutup lubang itu rapat-rapat dengan tanah kembali.
Sayangnya, kotoran-kotoran hasil ‘BAB’ para penulis, justru begitu banyak bertebaran di toko-toko buku, bahkan toko buku kenamaan yang mentereng, dan full AC. Mengapa tak ada yang merasa jijik? Ya, karena kotoran itu dibungkus dalam diksi yang indah. Dalam alur yang konon hasil dari sebuah inovasi baru. Serta dibumbui dengan endorsment-endorsment dari para penulis terkemuka, yang lebih dahulu sukses menjual ‘kotoran’ mereka.
Para penggila buku pun ikutan latah. Karena ‘kotoran terbungkus’ itu terkemas begitu indah, nama penulisnya juga kondang, mereka pun berani mengeluarkan lembar-lembar duit biru atau merahnya.
Kemudian, secara latah pula, mereka menuliskan reviewnya di situs-situs jejaring sosial mereka, yang berarti menjadi semacam promosi gratis paling efektif bagi penerbitnya.
Sebagai penulis yang ‘berusaha idealis’, saya tak ingin membuang kotoran saya ke penerbit, dan menjadikannya sebagai komoditas, meskipun mungkin laris-manis. Meskipun saya belum sehebat para senior, jika kemudian ada penerbit ‘melamar’ saya untuk memberikan ‘kotoran’ saya kepada mereka, pasti saya tolak mentah-mentah.
Saya ingin menjadikan tulisan saya sebagai bayi yang rupawan. Tentu saya akan mengandungnya dengan penuh kasih sayang, dengan waktu yang cukup. Memberinya asupan nutrisi yang baik. Menstimulasinya dengan rangsang-rangsang yang mendidik. Nanti, begitu ia terlahir, orang akan menyambutnya dengan suka-cita.
Sebagai seorang penulis, bukan berarti saya tak pernah ‘buang kotoran.’ Ya, ada kalanya saya melakukan hal itu. Karena, hanya dengan seperti itu, perut saya menjadi lega. Akan tetapi, kotoran adalah kotoran. Begitu ia keluar, saya akan menyiramnya, membuangnya. Paling tidak, menjadikannya sebagai pupuk. Saya tidak akan berbangga hati untuk mengirimkannya ke penerbit. Bahkan, saya bersedia masuk penjara, karena membakar kantor sebuah penerbit, jika ada penerbit yang diam-diam mencuri ‘kotoran’ saya itu untuk diterbitkan.

Maaf sebelumnya, jika tulisan saya ini terkesan ‘menjijikan.’ Yang jelas, saya sedang tidak menyajikan kotoran dalam artikel singkat saya ini, bukan?

Menjadi seorang penulis tidak serta merta dapat dilakukan dengan mudah. Salah satu kecakapan utama yang harus dibina sejak dini adalah kebiasaan membaca. Semakin banyak kita membaca dan semakin fokus bahan yang dibaca maka akan semakin luas pengetahuan kita khususnya pada bidang yang kita fokuskan. Keluasan pengetahuan ini akan sangat memudahkan kita dapat menulis di kemudian hari.
Tulisan yang di baca tidak harus berbentuk buku yang berbentuk formal. Kita pada hari ini sangat beruntung dengan adanya Internet. Kita dapat dengan mudah memperoleh berbagai sumber bacaan yang di tulis di berbagai web.
Saat ini, bahan bacaan yang bukan bahasa Indonesia di Internet bukan masalah yang besar. Dengan adanya Google Translate http://translate.google.com kita dengan mudah menterjemahkan tulisan dalam berbagai bahasa ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karenanya, akses kita pada berbagai sumber pengetahuan menjadi sangat terbuka sekali pada hari ini.
Kedalaman pengetahuan seseorang akan sangat tercermin dari kedalaman & sudut pandang tulisannya. Akan sangat menarik membaca tulisan seseorang yang bisa melihat sisi sisi yang biasanya tidak terpikirkan oleh kebanyakan pembaca-nya. Disini sebetulnya selain kedalaman pengetahuan, akan lebih ditolong oleh cara berfikir alternatif yang tidak standard mengikuti pakem / alur yang biasa di adopsi oleh kebanyakan orang.

Keuntungan Seorang Penulis
Berbeda dengan seorang profesional yang bekerja di perusahaan, terutama di perusahaan besar. Seorang penulis biasanya,
  • Bisa bebas bekerja dimana saja, dirumah, di cafe, di taman, di restoran, di pantai. Bahkan pada saat tulisan ini ditulis, saya sedang di sebuah rumah kecil di kawasan Darmaga Bogor sampai nikmati udara dan alam yang sejuk.
  • Penulis bisa juga menjadi side job / pekerjaan sampingan, tanpa perlu pemberi kerja yang utama kuatir. Malah bukan mustahil menjadikan karir anda di pekerjaan utama naik karena keahlian menulis tersebut.
  • Penulis juga tidak memiliki waktu pensiun :) ..
  • Modal usaha seorang penulis sangat kecil sekali di bandingkan usaha lain. Biasanya kalau mau agak enak kita membutuhkan sebuah laptop, USB harddisk, modem 3G. Rasanya itu yang minimal sekali kita butuhkan. Investasi sekitar Rp. 4-5 juta sudah menutupi kebutuhan yang ada. Tentunya bagi pemula dapat saja menggunakan fasilitas pinjaman seperti di warnet dll.
  • Biaya operasional seorang penulis juga relatif murah sekali. Yang langsung berkaitan adalah biaya akses Internet unlimited, biasanya sekitar Rp. 100-200.000 / bulan unlimited.
  • Penghasilan dari penulis pemula lumayan lah sebagai penghasilan sampingan. Bayangkan kalau satu artikel dikoran / majalah di hargai Rp. 150-250.000,- / artikel. Padahal waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2 jam-an / artikel.
  • Bagi mereka yang sudah mencapai tahapan yang lebih tinggi lagi dengan menulis buku. Biasanya penghasilan dari sebuah buku sekitar Rp. 5-7 juta / buku.
  • Penulis yang sudah sering sekali menulis, bukan mustahil akan sering di undang memberikan ceramah / seminar / workshop untuk memperoleh keterangan lebih lanjut tentang apa yang ditulisnya. Honor memberikan ceramah / seminar / workshop ini lumayan lah.
  • Penulis sering kali di setarakan dengan seorang ahli / pakar, apalagi jika telah menelurkan banyak sekali buku. Biasanya, semakin banyak seseorang menulis, maka semakin tinggi nilai intelektual seseorang tersebut di mata pembacanya. Tentunya semakin tinggi posisi kita biasanya badai akan semakin besar, hidup akan lebih mudah jika kita dapat membuka mata dan kuping lebar-lebar untuk memperoleh masukan tentang tulisan / ilmu yang kita tulis.
Salah satu kesulitan utama barangkali dari status penulis adalah kurang keren / kurang “cool” sering dilihat sebagai sebuah pekerjaan pengangguran karena sering terlihat di rumah saja. Tidak pernah pergi ke kantor. Tidak punya gelar / jabatan yang keren. Agak sulit untuk meyakinkan orang tua, atau sebagian besar calon mertua, bahwa pekerjaan penulis ini cukup menjanjikan penghasilan untuk keluarga.
Penulis memungkin akan sangat berbeda dengan pekerjaan yang umum. Penulis hampir tidak pernah mengerjakan pekerjaan administratif, klerikal atau event organizer. Biasanya pekerjaan administratif perlu di bantu / di kerjakan oleh orang lain.
Pertanyaan yang paling konyol yang sering saya terima di berbagai kesempatan / pertemuan dengan orang adalah “Anda dari mana?” (maksudnya kantor / perusahaan mana?) … penanya akan langsung tertegun kalau saya jawab “Saya dari rumah”. Padahal memang demikian adanya.

Membaca Menjadi Fondasi Menulis
Menjadi seorang penulis tidak serta merta dapat dilakukan dengan mudah. Salah satu kecakapan utama yang harus dibina sejak dini adalah kebiasaan membaca. Semakin banyak kita membaca dan semakin fokus bahan yang dibaca maka akan semakin luas pengetahuan kita khususnya pada bidang yang kita fokuskan. Keluasan pengetahuan ini akan sangat memudahkan kita dapat menulis di kemudian hari.
Tulisan yang di baca tidak harus berbentuk buku yang berbentuk formal. Kita pada hari ini sangat beruntung dengan adanya Internet. Kita dapat dengan mudah memperoleh berbagai sumber bacaan yang di tulis di berbagai web.
Saat ini, bahan bacaan yang bukan bahasa Indonesia di Internet bukan masalah yang besar. Dengan adanya Google Translate http://translate.google.com kita dengan mudah menterjemahkan tulisan dalam berbagai bahasa ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karenanya, akses kita pada berbagai sumber pengetahuan menjadi sangat terbuka sekali pada hari ini.
Kedalaman pengetahuan seseorang akan sangat tercermin dari kedalaman & sudut pandang tulisannya. Akan sangat menarik membaca tulisan seseorang yang bisa melihat sisi sisi yang biasanya tidak terpikirkan oleh kebanyakan pembaca-nya. Disini sebetulnya selain kedalaman pengetahuan, akan lebih ditolong oleh cara berfikir alternatif yang tidak standard mengikuti pakem / alur yang biasa di adopsi oleh kebanyakan orang.

 Fokus pada Hal Tertentu
Fokus pada satu hal tertentu saja barangkali akan sangat sulit dilakukan belakangan ini. Dengan banyaknya hal yang menarik di sekeliling kita, akan sulit menentukan mana hal yang ingin kita fokuskan dan dalami secara serius. Kesalahan paling fatal yang sering dilakukan adalah, sering kali kita ingin mendalami / membaca semua hal sekaligus pada saat yang sama. Ini akan menyebabkan kita kesulitan untuk memdalami secara baik semua topik.
Maklum isi kepala / volume otak kita sebetulnya sangat terbatas. Akan lebih mudah bagi kita juga dapat memfokuskan diri pada satu hal saja. Mendalami satu hal akan jauh lebih mudah daripada mendalami banyak hal sekaligus. Jika kita sudah cukup dalam di satu hal, tidak ada masalah jika kita ingin mendalami yang lain. Tentunya akan lebih baik jika yang kita pelajari selanjutnya masih berkaitan dengan yang kita pelajari sebelumnya; hal ini akan memperkuat keilmuan kita.
Biasanya, akan lebih mudah memfokuskan diri jika kita dapat mempelajari hal-hal yang kita suka. Sayangnya, sering kali kita lebih suka mempelajari sesuatu karena menurut kita mempunyai kemungkinan untuk bekerja / memperoleh rejeki. Biasanya kita akan kerepotan di kemudian hari jika kita memaksakan diri untuk mempelajari hal yang kita tidak suka, karena hanya semata untuk mencari sesuap nasi. Terus terang, beberapa teman penulis di tidak berhasil mencapai puncak karir-nya karena memang tidak menyukai hal yang dia pelajari di masa muda-nya.

Tip Mencari Topik Yang Menarik
Pada saat kita berkelana dalam karir. Salah satu tantangan yang paling besar dalam menulis adalah mencari tahu topik apa yang paling menarik bagi pembaca. Maklum penerbit / redaksi akan lebih suka jika kita dapat menulis hal-hal yang menarik bagi pembaca. Semakin banyak orang yang suka akan tulisan kita maka akan semakin tinggi nilai di hadapan penerbit / redaksi. Di web; ini mungkin termasuk kategori hit rate / rating.
Ada beberapa tip sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui topik yang paling menarik bagi pembaca,
  • Ikut diskusi di forum, mailing list, atau group.
  • Mulai sebagai pendengar / pembaca biasa di forum / mailing list untuk mengetahui adat istiadat yang digunakan di forum.
  • Untuk bisa menjiwai / meresapi apa yang di minati para pembaca, ada baiknya kita mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan di forum. Tentunya jangan menjawab sembarangan, pastikan jawaban yang kita berikan adalah benar. Uji dulu jawaban tersebut, atau cek ke Google.
  • Bagi anda yang sering menjawab pertanyaan di forum pasti mengetahui bahwa sebagian besar pertanyaan yang ada di forum biasanya pertanyaan “itu-itu lagi”. Jika kita sudah mulai dapat melihat hal tersebut, sudah waktunya kita menulis artikel-artikel pendek yang berisi jawaban pertanyaan “itu-itu lagi”.
  • Khususnya untuk bidang Teknik, para pembaca teknik biasanya mencari hal-hal yang bersifat praktis, tidak ngawang, tidak mimpi. Akan lebih baik baik jika hal tersebut bersifat solusi terhadap masalah pembaca. Semakin mudah sebuah solusi biasanya akan semakin di minati oleh orang banyak.
Lakukan hal ini dalam waktu lama, bukan mustahil kita akan menjiwai betul apa yang di inginkan oleh rekan-rekan yang ada di forum tersebut. Semua proses ini tidak mungkin selesai dalam 1-2 hari; biasanya bertahun-tahun.
Khususnya dibidang telekomunikasi & Internet sebetulnya kalau di sederhanakan tidak banyak yang dicari oleh bangsa Indonesia, yaitu,
  • Bangsa Indonesia ingin Internet yang murah kalau bisa gratis tapi kuenceng dan aman.
  • Bangsa Indonesia ingin telepon yang gratis.
  • Bangsa Indonesia ingin cari uang sampingan dari Internet dan halal.
Rasanya tiga (3) hal itu yang utama / sering menjadi topik utama bagi tulisan-tulisan khususnya teknologi Informasi. Hal yang tidak berbeda jauh akan kita dapati untuk bidang-bidang lainnya

Trik Menulis
Menulis adalah seni. Seni menyampaikan sesuatu dalam bentuk tulisan.
  • Terlepas dari masalah seni. Terus terang, penulis sendiri menulis karena pelupa. Susah buat mengingat banyak hal dalam kapasitas otak yang kecil. Oleh karena itu semua di di tulis :) .. kita cukup beruntung pada hari ini dengan teknologi wiki dan blog, sangat memudahkan untuk mencari catatan-catatan yang pernah kita tulis sebelumnya dengan memasukan kaya kunci.
  • Budaya mencatat sedetail mungkin tentang hal-hal yang kita alami atau kita suka akan membantu di kemudian hari dalam menulis.
  • Menulis buku akan sangat mudah, jika kita sudah menulis banyak catatan pendek tentang berbagai hal. Buku sebetulnya lebih pada merangkum berbagai hal yang pendek tersebut menjadi sesuatu yang panjang.
  • Menulis sebetulnya lebih menyerupai sutradara. Kita perlu mengatur alur cerita, atau tahapan argumentasi agar mudah di cerna / mudah meyakinkan pembaca. Jika argumentasi kita semrawut kurang runtut maka akan lebih sulit untuk meyakinkan pembaca.
  • Menulis akan lebih mudah lagi, jika kita pernah atau sering mempresentasikan hal yang kita tulis. Khususnya bidang IT, sering kali kita harus mempresentasikan sebuah konsep atau teknik berulang-ulang untuk audience / peserta yang berbeda. Jika kita sering mempresentasikan hal tersebut maka secara tidak sadar kita membentuk skenario cerita di kepala kita. Jika skenario tersebut telah matang maka akan sangat mudah untuk membuat sebuah tulisan.
  • Membuat skenario tersebut akan sangat dibantu dengan Slide / Power point. Sebuah slide dapat lebih mudah di edit / di atur skenario ceritanya tanpa perlu pusing masalah tata bahasa / susunan kalimat. Sangat di sarankan untuk penulis pemula untuk mulai tulisannya dari slide / power point agar mudah mengatur jalan ceritanya. Tentunya akan lebih baik jika kita dapat beberapa kali mempresentasikan slide tersebut untuk melihat reaksi pendengar.
Pada Akhirnya Jumlah Pembaca Menjadi Tujuan Utama
Jika kita sudah menjadi seorang penulis yang profesional, maka tujuan utama yang perlu dikejar adalah memperbanyak jumlah pembaca anda. Semakin banyak orang membaca tuliskan kita. Semakin banyak pembaca yang terbuka pola fikirnya oleh apa yang kita tulis.
Pada tahapan mencari jumlah pembaca ini teknologi penerbitan konvensional menjadi sangat terbatas,
  • Koran akan kesulitan menerbitkan tulisan kita jika tulisan tersebut lebih dari 2 halaman dan topiknya terlalu teknik. Kalaupun terbit jumlah exemplar koran biasanya hanya puluhan ribu. Memang honor tulisan di koran lumayan, sekitar Rp. 250.000 / tulisan.
  • Majalah akan kesulitan menerbitkan tulisan kita jika tulisan tersebut lebih dari 4 halaman. Beberapa majalah IT masih dapat menerima topik yang sifatnya teknik. Tapi majalah juga dibatasi oleh jumlah exemplar yang ordenya juga ribuan. Honor tulisan hampir sama dengan koran.
  • Buku memang lebih leluasa jumlah halaman bisa mencapai 150-200 halaman. Jika terlalu banyak biasanya penerbit akan menolak karena harga jual buku akan terlalu mahal. Sayangnya, jumlah exemplar buku terbatas, biasanya sekitar 3000 exemplar sekali terbit. Sulit untuk mencetak ulang sebuah buku jika tidak ada jaminan pembeli yang besar. Honor sebuah buku lumayan sekitar 10% dari harga jual buku tersebut; jika harga buku Rp. 30.000,- maka bukan mustahil kita akan memperoleh honor sekitar Rp. 5-6 juta dari sebuah terbitan.
  • Televisi merupakan media yang lebih parah lagi. Amat sangat sulit sekali untuk berbicara sangat teknis di Televisi. Di samping itu slot waktu tayang terbatas biasanya hanya praktis 20 menit-an. Belum lagi harga airtime yang sangat mahal.
Mungkin salah satu media yang mungkinkan kita berekspresi dengan mudah tanpa ada banyak batasan adalah Internet. Disini kita dapat menulis dalam bentuk
  • Jawaban diskusi (bisa di group, forum, mailing list). Walaupun hanya beberapa kalimat saja, hampir semua forum diskusi mengarsip diskusinya di web. Jadi orang dapat mencari jawaban kita di kemudian hari.
  • Blog, untuk tulisan yang agak panjang. Banyak sekali blog-blog gratis di Internet pada hari ini.
  • Wiki, ini bagi mereka yang betul-betul suka menulis. Terus terang wiki lebih memudahkan kita melakukan link ke berbagai istilah, konsep, artikel lain dalam artikel yang kita buat. Sayangnya, wiki sulit digunakan bagi kita yang ingin sedikit narsis dan mencantumkan nama penulis di setiap tulisannya.
Kesulitan utama dari media Internet ini adalah dalam mencari rejeki. Di Internet sebagian besar tulisan akan bisa di akses secara gratis oleh pembacanya. Penulis pemula biasanya bingung dia akan dapat rejeki dari mana? Coba bayangkan skenario sederhana di bawah ini,
  • Kita menulis di internet
  • Banyak pembaca membaca tulisan kita.
  • Tulisan tersebut berpengaruh pada pola fikir pembaca.
  • Biasanya akan ada yang di untungkan, bisa komunitas, bisa pemerintah, sukur-sukur vendor atau perusahaan swasta.
  • Bukan mustahil mereka yang di untungkan akan ikhlas memberikan dukungan kepada kita agar kita tetap dapat menulis. Dukungan dapat berupa alat, undangan pembicara di event, sukur-sukur honor.
Jadi rejeki penulis di internet tidak harus datang langsung dari pembaca-nya, tapi biasanya secara tidak langsung dari mereka yang di untungkan oleh tulisan kita.

Keuntungan Seorang Penulis
Berbeda dengan seorang profesional yang bekerja di
perusahaan, terutama di perusahaan besar. Seorang penulis
biasanya,

• Bisa bebas bekerja dimana saja, dirumah, di cafe,
di taman, di restoran, di pantai. Bahkan pada saat
tulisan ini ditulis, saya sedang di sebuah rumah kecil
di kawasan Darmaga Bogor sampai nikmati udara dan
alam yang sejuk.
• Penulis bisa juga menjadi side job / pekerjaan
sampingan, tanpa perlu pemberi kerja yang utama
kuatir. Malah bukan mustahil menjadikan karir anda di
pekerjaan utama naik karena keahlian menulis tersebut.
• Penulis juga tidak memiliki waktu pensiun :) ..
• Modal usaha seorang penulis sangat kecil sekali di
bandingkan usaha lain. Biasanya kalau mau agak enak
kita membutuhkan sebuah laptop, USB harddisk,
modem 3G. Rasanya itu yang minimal sekali kita
butuhkan. Investasi sekitar Rp. 4-5 juta sudah menutupi
kebutuhan yang ada. Tentunya bagi pemula dapat saja
menggunakan fasilitas pinjaman seperti di warnet dll.
• Biaya operasional seorang penulis juga relatif murah
sekali. Yang langsung berkaitan adalah biaya akses
Internet unlimited, biasanya sekitar Rp. 100-200.000
/ bulan unlimited.
• Penghasilan dari penulis pemula lumayan lah sebagai
penghasilan sampingan. Bayangkan kalau satu artikel
dikoran / majalah di hargai Rp. 150-250.000,- /
artikel. Padahal waktu yang dibutuhkan hanya sekitar
2 jam-an / artikel.
• Bagi mereka yang sudah mencapai tahapan yang lebih
tinggi lagi dengan menulis buku. Biasanya penghasilan
dari sebuah buku sekitar Rp. 5-7 juta / buku.
• Penulis yang sudah sering sekali menulis, bukan mustahil
akan sering di undang memberikan ceramah / seminar
/ workshop untuk memperoleh keterangan lebih
lanjut tentang apa yang ditulisnya. Honor memberikan
ceramah / seminar / workshop ini lumayan lah.
• Penulis sering kali di setarakan dengan seorang ahli
/ pakar, apalagi jika telah menelurkan banyak sekali
buku. Biasanya, semakin banyak seseorang menulis,
maka semakin tinggi nilai intelektual seseorang
tersebut di mata pembacanya.
Tentunya semakin tinggi posisi kita biasanya badai akan semakin besar,
hidup akan lebih mudah jika kita dapat membuka mata
dan kuping lebar-lebar untuk memperoleh masukan
tentang tulisan / ilmu yang kita tulis.
Salah satu kesulitan utama barangkali dari status penulis
adalah kurang keren / kurang “cool” sering dilihat sebagai
sebuah pekerjaan pengangguran karena sering terlihat di
rumah saja. Tidak pernah pergi ke kantor.
Tidak punya gelar/ jabatan yang keren. Agak sulit untuk meyakinkan orang
tua, atau sebagian besar calon mertua, bahwa pekerjaan
penulis ini cukup menjanjikan penghasilan untuk keluarga.
Penulis memungkin akan sangat berbeda dengan
pekerjaan yang umum. Penulis hampir tidak pernah
mengerjakan pekerjaan administratif, klerikal atau event
organizer. Biasanya pekerjaan administratif perlu di bantu
/ di kerjakan oleh orang lain.
Pertanyaan yang paling konyol yang sering saya terima
di berbagai kesempatan / pertemuan dengan orang adalah
“Anda dari mana?” (maksudnya kantor / perusahaan mana?)
… penanya akan langsung tertegun kalau saya jawab “Saya
dari rumah”. Padahal memang demikian adanya.

Membaca Menjadi Fondasi Menulis
Menjadi seorang penulis tidak serta merta dapat dilakukan
dengan mudah. Salah satu kecakapan utama yang harus
dibina sejak dini adalah kebiasaan membaca. Semakin
banyak kita membaca dan semakin fokus bahan yang dibaca
maka akan semakin luas pengetahuan kita khususnya pada
bidang yang kita fokuskan. Keluasan pengetahuan ini akan
sangat memudahkan kita dapat menulis di kemudian hari.
Tulisan yang di baca tidak harus berbentuk buku yang
berbentuk formal. Kita pada hari ini sangat beruntung dengan
adanya Internet. Kita dapat dengan mudah memperoleh
berbagai sumber bacaan yang di tulis di berbagai web.
Saat ini, bahan bacaan yang bukan bahasa Indonesia di
Internet bukan masalah yang besar.

Dengan adanya GoogleTranslate http://translate.google.com kita dengan mudah menterjemahkan tulisan dalam berbagai bahasa ke dalam
bahasa Indonesia. Oleh karenanya, akses kita pada berbagai
sumber pengetahuan menjadi sangat terbuka sekali pada
hari ini.
Kedalaman pengetahuan seseorang akan sangat
tercermin dari kedalaman & sudut pandang tulisannya.
Akan sangat menarik membaca tulisan seseorang yang
bisa melihat sisi sisi yang biasanya tidak terpikirkan
oleh kebanyakan pembaca-nya. Disini sebetulnya selain
kedalaman pengetahuan, akan lebih ditolong oleh cara
berfikir alternatif yang tidak standard mengikuti pakem /
alur yang biasa di adopsi oleh kebanyakan orang.

Fokus pada Hal Tertentu
Fokus pada satu hal tertentu saja barangkali akan sangat
sulit dilakukan belakangan ini. Dengan banyaknya hal yang
menarik di sekeliling kita, akan sulit menentukan mana hal
yang ingin kita fokuskan dan dalami secara serius. Kesalahan
paling fatal yang sering dilakukan adalah, sering kali kita
ingin mendalami / membaca semua hal sekaligus pada saat
yang sama. Ini akan menyebabkan kita kesulitan untuk
memdalami secara baik semua topik.

Maklum isi kepala / volume otak kita sebetulnya sangat
terbatas. Akan lebih mudah bagi kita juga dapat memfokuskan
diri pada satu hal saja. Mendalami satu hal akan jauh lebih
mudah daripada mendalami banyak hal sekaligus. Jika kita
sudah cukup dalam di satu hal, tidak ada masalah jika kita

• Untuk bisa menjiwai / meresapi apa yang di minati
para pembaca, ada baiknya kita mencoba untuk
menjawab berbagai pertanyaan di forum. Tentunya
jangan menjawab sembarangan, pastikan jawaban
yang kita berikan adalah benar. Uji dulu jawaban
tersebut, atau cek ke Google.

• Bagi anda yang sering menjawab pertanyaan di forum
pasti mengetahui bahwa sebagian besar pertanyaan
yang ada di forum biasanya pertanyaan “itu-itu lagi”.
Jika kita sudah mulai dapat melihat hal tersebut,
sudah waktunya kita menulis artikel-artikel pendek
yang berisi jawaban pertanyaan “itu-itu lagi”.

• Khususnya untuk bidang Teknik, para pembaca teknik biasanya mencari hal-hal yang bersifat praktis, tidak
ngawang, tidak mimpi. Akan lebih baik baik jika hal tersebut bersifat solusi terhadap masalah pembaca.
Semakin mudah sebuah solusi biasanya akan semakin di minati oleh orang banyak. Lakukan hal ini dalam waktu lama, bukan mustahil kita akan menjiwai betul apa yang di inginkan oleh rekan-rekan yang ada di forum tersebut. Semua proses ini tidak mungkin selesai dalam 1-2 hari; biasanya bertahun-tahun. Khususnya dibidang telekomunikasi & Internet sebetulnya kalau di sederhanakan tidak banyak yang dicari oleh bangsa Indonesia, yaitu,

• Bangsa Indonesia ingin Internet yang murah kalau bias gratis tapi kuenceng dan aman.
• Bangsa Indonesia ingin telepon yang gratis.
• Bangsa Indonesia ingin cari uang sampingan dari Internet dan halal.

Rasanya tiga (3) hal itu yang utama / sering menjadi topik utama bagi tulisan-tulisan khususnya teknologi Informasi. Hal yang tidak berbeda jauh akan kita dapati untuk bidang-bidang lainnya.

Trik Menulis
Menulis adalah seni. Seni menyampaikan sesuatu dalam bentuk tulisan.

• Terlepas dari masalah seni. Terus terang, penulis sendiri menulis karena pelupa. Susah buat mengingat banyak hal dalam kapasitas otak yang kecil. Oleh karena itu semua di di tulis :) .. kita cukup beruntung pada hari ini dengan teknologi wiki dan blog, sangat memudahkan untuk mencari catatan-catatan yang pernah kita tulis sebelumnya dengan memasukan kaya kunci.

• Menulis buku akan sangat mudah, jika kita sudah menulis banyak catatan pendek tentang berbagai hal. Buku  sebetulnya lebih pada merangkum berbagai hal yang pendek tersebut menjadi sesuatu yang panjang.

• Menulis sebetulnya lebih menyerupai sutradara. Kita perlu mengatur alur cerita, atau tahapan argumentasi agar mudah di cerna / mudah meyakinkan pembaca. Jika argumentasi kita semrawut kurang runtut maka akan lebih sulit untuk meyakinkan pembaca.

• Menulis akan lebih mudah lagi, jika kita pernah atau
sering mempresentasikan hal yang kita tulis. Khususnya
bidang IT, sering kali kita harus mempresentasikan
sebuah konsep atau teknik berulang-ulang untuk
audience / peserta yang berbeda. Jika kita sering
mempresentasikan hal tersebut maka secara tidak
sadar kita membentuk skenario cerita di kepala kita.
Jika skenario tersebut telah matang maka akan sangat
mudah untuk membuat sebuah tulisan.

• Membuat skenario tersebut akan sangat dibantu
dengan Slide / Power point. Sebuah slide dapat lebih
mudah di edit / di atur skenario ceritanya tanpa
perlu pusing masalah tata bahasa / susunan kalimat.
Sangat di sarankan untuk penulis pemula untuk
mulai tulisannya dari slide / power point agar mudah
mengatur jalan ceritanya. Tentunya akan lebih baik
jika kita dapat beberapa kali mempresentasikan slide
tersebut untuk melihat reaksi pendengar.

“Membaca
Tanpa Bisa
Melihat”t sisi sisi
Kalau kita mendengar kata "tunanetra" lalu
menghubungkannya dengan akses informasi, biasanya
yang terbayang di kepala kita adalah seorang buta yang
membaca dan menulis menggunakan Braille, yaitu format
huruf timbul yang ditulis dengan cara menusukkan pena
ke cetakan khusus yang hasilnya dapat dibaca dengan
cara diraba menggunakan jari. Namun, seiring terus
berkembangnya teknologi, akses tunanetra terhadap
informasi tak hanya terbatas pada bahan berformat Braille
saja. Kini, mereka sudah dapat menerima dan memberi
informasi lewat internet, yang merupakan sumber informasi
terbesar dan terluas di dunia.
Lalu, bagaimana tunanetra dapat berselancar di
internet, yang notabene membutuhkan penglihatan untuk
dapat mengaksesnya?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penulis
ingin menyampaikan bahwa untuk mengakses internet,
tunanetra juga menggunakan input yang sama dengan orang
berpenglihatan. dengan berbekal seperangkat PC, laptop,
atau ponsel, tunanetra sudah dapat mengakses informasi
seperti halnya rekan-rekan mereka yang berpenglihatan.
Nah, untuk dapat mengakses internet menggunakan
perangkat di atas, tunanetra menggunakan aplikasi pembaca
layar (screen reader), yaitu perangkat lunak yang berfungsi
mengubah teks atau obyek yang tampil di layar ke bentuk
suara. Jadi, tunanetra mengakses informasi bukan dengan
melihat, namun mendengar keluaran suara yang telah
diproses oleh pembaca layar.
Contoh paling sederhana, bila tunanetra mengetik huruf
I N T E R N E T S E H A T, maka tiap tombol yang ditekan
Pembaca, dunia maya alias internet ternyata tak hanya jadi milik orang
berpenglihatan. Saat ini, tunanetra pun tak mau kalah berpartisipasi di ranah
online. Ada yang gemar chatting, blogging, Facebook-an, bahkan menghasilkan
karya berupa konten-konten yang bermanfaat bagi orang banyak! Wah, kok
bisa ya? Padahal tunanetra tidak bisa melihat? Bagi yang penasaran, simak terus
artikel ini!


Lewat situs pribadi dan beberapa akun jejaring sosial
di atas, penulis coba berpartisipasi di ranah online dengan
menyajikan kisah hidup penulis sebagai jurnalis, pemusik,
blogger, dan trainer tunanetra. Penulis juga bercerita tentang
berbagai perjalanan keliling Indonesia yang penulis lakukan,
baik via foto atau pun video. Ini tentu saja sebagai wujud cinta
penulis terhadap Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa
ternyata tunanetra pun bisa menyajikan konten berupa foto
dan video, meski banyak terdapat kekurangan di sana-sini.
Selain situs pribadi milik penulis, beberapa orang
tunanetra di Indonesia yang cukup aktif ber-internet pun
mendirikan KARTUNET. Tenang, ini bukan situs film kartun
atau kartu telepon, melainkan wadah bagi tunanetra
untuk menuangkan karya-karyanya. Ya, karena KARTUNET
sendiri merupakan singkatan dari Karya Tunanetra, yang
situsnya dapat diakses melalui www.kartunet.com.
Lewat KARTUNET, pengunjung dapat membaca
berbagai konten yang dikirimkan oleh tunanetra yang
menjadi anggotanya. Ada CERPEN, puisi, bahkan essay
yang tak kalah kualitasnya dengan karya penulis-penulis
berpenglihatan. Jika ingin berinteraksi dengan anggota
KARTUNET, Anda juga dapat bergabung di forum KARTUNET
yang juga dimoderatori oleh tunanetra.
Salah seorang pentolan KARTUNET yang bernama lengkap
Aris Yohanes ternyata juga menekuni bidang programming!
Bayangkan! Tanpa bantuan penglihatan, Aris telah menguasai
Visual Basic dan beberapa bahasa pemrograman berbasis
teks lainnya.
Kiprah Aris sebagai programmer tunanetra dimulai
sekitar tahun 2005, di mana ia mulai belajar bahasa
pemrograman lewat artikel-artikel berbahasa Inggris yang
diunduhnya. Pria yang gemar mengutak-atik perangkat
keras ini pun bergabung di berbagai forum dan milis luar
negeri guna menimba ilmu lebih dalam.
Aris kemudian membuat sebuah blog yang beralamat di
www.aris-tutorial-tutorial.netfirms.com, berisi macammacam
tutorial pemrograman yang dikuasainya, yang
ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini tentu saja
memudahkan pengunjung yang awam bahasa Inggris untuk
mempelajari materi yang sebelumnya juga dipelajari Aris.
Sayang, karena saat itu Aris menggunakan layanan
free hosting, sepertinya situs perdananya itu sudah tidak
aktif lagi, mungkin digusur oleh si empunya layanan guna
memberi tempat buat mereka yang membayar jasa layanan
hosting.
Namun, hal itu tak menyurutkan semangat Aris dalam
berkarya. Selain aktif sebagai moderator di KARTUNET, kini
Aris pun membuka layanan free hosting yang beralamat di
www.aristeg.com.
Tak hanya pria, ternyata wanita tunanetra pun sudah
mulai nge-blog. Tengok saja laman pribadi milik Chrysanova
Dewi yang beralamat di www.crisanova.blogspot.com.
Nova, begitu panggilan akrabnya, sangat menyukai
cerita fiksi. Ia pun tertarik menuangkan imajinasinya
ke dalam blog. Memang, untuk soal berimajinasi Nova
tidak mengalami kesulitan berarti, karena dulunya
penglihatan Nova masih dapat berfungsi, namun karena
satu dan lain hal kini ia kehilangan fungsi penglihatannya.
Soal update, Nova tergolong cukup rajin mengisi blognya.
Saat ini, ia tengah menggarap sebuah kisah fiksi bersambung
yang selalu di-update setiap bulannyaang biasanya
tidak terpikirkan ol
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Oki Setiana Dewi meluncurkan buku terbarunya "Cahaya di Atas Cahaya". Buku ini berisi catatan perjalanan spiritual Oki selama di Makkah.
Buku yang dikerjakannya selama tiga bulan ini mengisahkan perjalanan Oki kala mencari ilmu di Makkah. Dalam bukunya, pemeran Anna dalam film "Ketika Cinta Bertasbih" ini menyelipkan pesan bahwa ilmu bisa didapat dimana saja, tidak hanya dari sekolah dan institusi pendidikan resmi.
Judul "Cahaya di Atas Cahaya" dipilih dara kelahiran Batam 13 Januari 1989 ini ketika ia membaca Al-quran Surat An-Nuur ayat 35. Saat menemukannya, ia langsung jatuh cinta pada kalimat tersebut dan menggunakannya sebagai judul buku ketiga. 
"Kalimat itu begitu indah," ucap Oki saat ditemui di acara launching "Cahaya di Atas Cahaya" di Istora Senayan, Ahad (24/6). Kata cahaya pertama diibaratkan Allah SWT, sedangkan yang kedua dimaksudkan sebagai Makkah. Maka "Allah di atas Makkah" adalah maksud dibalik judul yang dipilih Oki.
Suka, duka, senyum dan derai air mata ikut menghiasi hari-hari Oki dalam perjalanan memenuhi dahaga cintanya pada Makkah. Di kota tersebut pula, lulusan Universitas Indonesia ini menemukan cinta pertama yang begitu memesona hatinya.
Masih banyak kisah lain yang ditulis Oki dalam buku setebal 344 halaman ini. Dengan bahasa teratur dan jujur, buku ini membawa kita larut dalam berbagai kisah tentang kesungguhan mewujudkan mimpi, persahabatan, persaudaraan serta arti cinta dan pengorbanan.
Bisa dibilang, buku yang diterbitkan Penerbit Mizan ini merupakan catatan harian Oki selama di Makkah. Terlihat dari penyebutan nama Oki sebagai tokoh utama. "99 persen kisah nyata, yang 1 persen saya kembangkan sendiri," kata Oki. 
Hal ini menyebabkannya tak menemui kesulitan berarti saat menyelesaikan tulisannya. Tak butuh waktu lama baginya menyelesaikan buku ini. Dimulai pada Februari 2012 dan rampung Mei di tahun yang sama.


Menulis merupakan hal yang tidak asing terdengar di telinga kita. Bahkan dari pendidikan dasar pun kita sudah belajar menulis. Karena lewat menulis baik itu cerpen, puisi, lagu bahkan novel penulis dapat menuangkan segala isi hati baik itu senang, sedih, gembira maupun jatuh cinta. Sehingga lewat menulis kadang membuat perasaan mereka menjadi lebih lega karena semua kepenatan yang ada dalam dirinya dapat dikeluarkan dalam bentuk karya berupa sebuah tulisan. Berbicara tentang penulis pasti cita-cita yang ingin dicapai adalah untuk menjadi jurnalis. Karena jurnalis merupakan pekerjaan yang pantas bagi orang yang memiliki hobby menulis dan penghasilannya pun lumayan. Karena apabila tulisannya di baca oleh banyak orang maka akan menjadi kebanggan tersendiri bagi si penulis. Akan tetapi tidak semua orang yang memiliki hobby bahkan berbakat dalam menulis bisa sukses menjadi seorang jurnalis mungkin karena kurangnya kesempatan, dukungan, fasilitas dan koneksi dengan pihak-pihak tertentu yang bergerak di bidangnya. Akan tetapi jangan berkecil hati, saat ini sudah banyak media yang tersedia untuk menyalurkan bakat untuk menulis seperti blog. Mengapa blog ?

1. Lewat blog kita bebas menentukan tema tulisan apa yang kita inginkan Sehingga tulisan yang kita hasilkan memang sesuai dengan karekter kita sendiri.

2.  Tidak dipungut biaya dalam pembuatan Blog. Tunggu apa lagi kalau ada sesuatu yang
gratis harus dimanfaatkan, karena bila kita memiliki sebuah blog dan kita tuangkan bakat menulis kita disana. Tulisan kita juga bisa di baca oleh banyak orang baik lokal maupun internasional. Karena blog juga menggunakan jaringan internet. Jadi tulisan kita bisa di baca di seluruh dunia.

3.  Tulisan pada blog bisa di publikasikan dengan mengirimkannya melalui weblog
berita terkemuka yang kehadiran artikel terbarunya selalu di tunggu-tunggu pembacanya. Jika artikel yang kita buat benar-benar asli dan menarik pasti akan ditampilkan pada halaman depan. Sehingga akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri karena tulisan kita sudah bisa terpajang pada sebuah weblog berita ternama. Dan pastinya mau tidak mau pengunjung pasti meningkat mengunjungi blog kita.

4. Lewat blog kita bisa melacur atau melakukan curhat baik itu curhat masalah pribadi, teman, keluarga, negara dll asalkan dituangkan ke dalam tulisan yang positif. Bisa saja ada penerbit yang tertarik dengan isi dari curhatan-curhatan yang kita tulis lewat blog.

5. Lewat blog kita juga dapat mendapatkan penghasilan dengan cara sebagai penerbit iklan pada sebuah media yang menyediakan layanan
pay per clik atau kita akan di bayar apabila pengguna melakukan klik pada iklan yang kita pasang pada blog. Jadi apabila tulisan yang kita buat pada blog menarik maka pengunjung pun akan meningkat dan penghasilan pun semakin banyak.

Itulah yang bisa kita lakukan lewat
bloging. Salurkan bakat menulis kalian lewat ngeblog walaupun tidak jadi jurnalis pada sebuah perusahaan majalah setidaknya kita sudah bisa membuat perusahaan sendiri lewat blog dan hasil karya kita tetap masih bisa di baca banyak orang . Sekian keep bloging tetap semangat... 

Diposkan oleh Cuma Post.



Blog mulai ngetren banyak dikenal orang sejak Desember 1997, ketika itu John Barger menggunakan istilah ini untuk menyebut sejumlah situs pribadi yang berisi jurnal atau catatan harian sang pemilik situs. Situs pribadi itu dikaitkan ke link-link yang tersedia. Pada saat itu blog hanya dimiliki oleh segelintir orang, bulan Agustus 1999 perusahaan Silicon Valley bernama Pyra Lab sebelun di akuisisi oleh google.com meluncurkan layanan Blogger.Com
Ngeblog bukanlah hal yang asing  bagi peselancar internet. Hampir semua orang saat ini mengenal istilah blog. Ada beberapa penyedia layanan blog yang terkenal diantaranya adalah Multyply, Blogspot, Wordspress. Dengan ngeblog kita dapat melakukan banyak hal, menjual barang, mencurahkan isi pikiran, analisis terhadap situasi yang ada saat ini, kritik sosial, dan apa saja yang inigin dituangkan ke dalam blog itu. Pengertian blog mengacu pada pengertian situs yang dikelola secara pribadi dan berisi kegiatan pemilik blog, catatan harian, jurnal, serta memuat daftar link atau tautan agar bisa terhubung dengan penyedia layanan situs dan web pewarata warga lainnya. Dalam blog selalu ada  link atau tautan/ jaringan. Link yang terdapat di dalam blog biasanya adalah alamat dari blogger (pemilik blog) yang juga bisa memuat informasi-informasi penting dari situs yang perlu diketahui oleh pengunjung blog.
Blogger adalah sebutan para anggota yang sering ngeblog. Siapa pun sekarang bisa punya blog dan menjadi anggota blogger. Apakah kamu adalah sebagai mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, karyawan, politikus, sampai Presiden sekalipun bisa di sebut blogger  ketika ia telah punya blog.
Di saat banyak blogger telah meninggalkan blognya kosong tak ter-update, saya malah merayakan anniversary blog. Lebay gak sih? Biarin aja.
Di balik acara itu saya ingin menggugah teman-teman yang hadir dan anda semua supaya kembali ngeblog dengan konsisten. Silakan asyik masyuk dengan Facebook. Silakan berkicau setiap saat di Twitter. Tapi “rumah besar” kita, “identitas” kita jangan di tinggalkan, yaitu blog.
Saya mengibaratkan Facebook dan Twitter itu seperti pasar atau terminal, di mana setiap orang bebas berteriak apa saja. Suatu saat terdengar teriakan lebih keras dan menggelegar. Semua orang menoleh ke arahnya dan bertanya, siapa sih orang yang berteriak itu? Di mana rumahnya? Nah, untuk menjawab “siapa dia” itu diperlukan blog, rumah tempat kita menyimpan semua ide dan pemikiran kita, sehingga dengan melihatnya ini orang akan berkesimpulan: ooo, yang berteriak tadi adalah si Anu, seorang pakar internet. Si Anu adalah pakar entrepreneur.
Untuk bicara soal kondisi terkini di dunia online dan masa depan blog, maka kita undang langsung pakarnya yang ekspertis-nya tidak diragukan lagi, yaitu Pak Nukman Lutfhie.
“Sekarang ini dengan fenomena blog, Facebook dan Twitter, semua orang menjadi media”, ujarnya mengawali diskusi.
Kalau dulu sumber berita hanya dikuasai oleh media-media mainstream, sekarang tidak lagi. Siapa pun bisa.
Status di Facebook dan Twitter bisa jadi sumber berita yang selalu diburu wartawan.
Ingat bom Kuningan? Daniel Tumiwa adalah yang pertama menginformasikan ke seluruh dunia lewat Twitter. Foto eksklusif pesawat Amerika yang jatuh dan karam di danau, disiarkan pertama kali melalui Twitter, bukan CNN atau BBC.
Para selebritis atau tokoh yang sedang bermasalah bisa melakukan klarifikasi via Twitter atau blog menurut versinya, karena kecewa dengan pelintiran berita lewat media.
Nah, di era yang dikuasai oleh Facebook dan Twitter sekarang ini, di mana posisi blog?
Seperti saya ungkap di atas, blog tetap diperlukan sebagai identitas jati diri kita, sebagai rumah bagi pemikiran-pemikiran kita. Sangat sulit menyimpulkan pemikiran utuh dari seseorang hanya dengan mengikuti Twitter dan Facebooknya.
Jika anda ingin serius membangun personal branding yang pada akhirnya akan mengungkit bisnis dan income anda, lakukan itu melalui blog, pesan Pak Nukman yang selalu sibuk bicara di mana-mana tentang fenomena internet dan social media terkini.
“Dari blog Virtual inilah saya mulai dikenal orang, menjadi nara sumber di mana-mana”, imbuh Pak Nukman. Benar, setiap kita Googling soal internet business, online strategy, dan sejenisnya, pasti ujung-ujungnya mentok di nama Nukman ini.
Saya pun telah mengalaminya. Menjadi nara sumber di berbagai tempat, diwawancara wartawan berbagai media, ditawari kredit dari bank, semuanya mereka dapatkan kontak tersebut dari blog.
Anda tahu istilah “law of attraction”? Blog bisa berfungsi seperti itu. Apa yang saya tuliskan di blog bisa menjadi kenyataan karena dibaca oleh orang-orang yang bisa membantu saya mewujudkan keinginan itu.
Satu lagi kelebihan blog adalah karena ia disukai oleh Google. Google akan mencatat semua tulisan kita di blog, namun tidak demikian di Facebook dan Twitter. Jadi, apa pun yang dicari orang tentang kita, pasti yang tampil adalah tulisan terkait dari blog.
Makanya, wahai para blogger di ruangan ini, sadarlah. Insyaflah. Mulailah ngeblog lagi, himbau Pak Nukman di hadapan “jamaah” yang sebagian besar memiliki blog itu.
Saya tersenyum menanggapi pernyataan ini. Sayalah yang selama ini selalu menegur mengingatkan teman-teman supaya kembali ngeblog. Meskipun saya terbilang aktif di Twitter, tapi saya tetap ngeblog. Twitter dan Facebook saya gunakan sebagai agregator agar pembaca masuk ke blog saya. Setiap saya mengumumkan update terbaru di blog, selalu pengunjung blog meningkat drastis. Itu perbedaannya sekarang dibandingkan dulu di mana pembaca memang rutin mengunjungi blog kita tanpa “dipanggil”.
Saya suka kutipan yang sering disampaikan oleh Mas Yodhia Antariksa, yang tetap konsisten mengupdate blog Strategi Manajemen-nya sekali seminggu itu. “Menulis blog bukan seperti lari sprint, tapi marathon”. Ia mencontohkan Catatan Pinggir-nya Goenawan Mohamad yang ditulis selama puluhan tahun, tanpa putus sampai sekarang. Perlu energi yang besar, passsion dan komitmen kuat.

pengaruhi Orang Lain by Romi Satria Wahono
manajemen.jpg. Saya bukan orang yang berpengaruh, itu sudah pasti, karena saya tidak punya apa-apa? Bukan konglomerat, bukan pejabat elit, tapi saya hanya seorang PNS golongan rendah di sebuah lembaga bernama LIPI ;). Yang pasti ada yang menarik, bahwa sebenarnya orang lain terpengaruh dengan kita, bukan hanya karena kedudukan atau kekayaan kita, tapi masih banyak faktor lain sehingga sampai pada kondisi dimana kita bisa mempengaruhi orang lain. Bahasa gampangnya, bagaimana sih cara mempengaruhi orang lain? Itu yang akan kita bahas kali ini. Ambil nafas dulu dan klik
Bagaimanapun juga pemahaman terhadap teknik mempengaruhi (influence tactics) orang lain menjadi satu spektrum penting, tidak hanya untuk seorang politikus, tetapi juga untuk para pemimpin baik formal maupun informal, pelatih bola, saleman, dan juga diperlukan bagi para pedjoeang IT yang sedang dalam usaha memperdjoeangan ide-idenya ;) . Usaha mengubah sikap, opini, dan perilaku orang lain (target person) dalam satu kerangka proses yang fitrah, smooth dan tanpa pertentangan, adalah muatan penting dari taktik atau teknik mempengaruhi.
Sebenarnya taktik mempengaruhi orang lain telah diformulasikan oleh banyak pakar dan peneliti, tentu bukan di desain untuk mempengaruhi orang dalam perbuatan kejahatan ;) . Pelakunya diharapkan tetap ada dalam rel kebenaran, dan diimplementasikan ke dalam spektrum berpikir menuju kepemimpinan yang efektif (effective leadership). Misalnya dalam manajemen organisasi, dimana seorang manajer dituntut untuk mengajak seluruh elemen organisasi bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan organisasi, menuju tujuan organisasi yang ingin dicapai. Seorang pelatih dan manajer bola yang memimpin pemain-pemain kelas dunia dan ingin mereka semua bisa bersatu, berdjoeang memenangkan pertandingan.
Beberapa teori dan formulasi tentang taktik atau teknik mempengaruhi telah bermunculan sejak 20 tahun yang lalu (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992, Ferris-1997). Dari perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak diterapkan dan dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.
Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.
Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.
 Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.
Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, “Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham mengenai diri saya …”
Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.
Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.
Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.
Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.


 Saya Ali Margosim Chaniago, penulis produktif, merancang Program Menulis Buku Bersama buat anda yang ingin menjadi penulis. Program ini diluncurkan untuk melatih anda menjadi penulis sukses, dengan rentang waktu yang pendek sudah menghasilkan sebuah buku dengan anda menjadi salah satu penulis buku tersebut.


Mamfaat bagi anda mengikuti Program ini
1.       Menjadi PENULIS dalam rentang waktu yang pendek.
2.       Memiliki sebuah BUKU, dengan anda menjadi salah satu penulisnya
3.       Ladang amal KEBAJIKAN, karena telah menginspirasi banyak orang untuk berubah menjadi lebih baik.
4.       Peluang anda menjadi pembicara di berbagai seminar.
5.       Anda diikenal banyak orang
6.       Ajang SILATURAHMI.
7.       Menambah pundi-pundi penghasilan

kSumber :  
               Onno W Purbo, Afifah Afra, Romi Satria Wahono,  Ali Margosim Chaniago, Oki Setiana Dewi, Safir  Sunduk,
                    Ramaditya Adikara, Cuma Post





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersyukurlah .....